Keadaan pandemi mengharuskan kita mengubah pola kebiasaan, termasuk dalam melakukan transaksi pembayaran. Dari yang awalnya penggunaan uang tunai masih banyak dilakukan, saat ini Pemerintah Indonesia terus menghimbau masyarakat untuk melakukan pembayaran non tunai, salah satunya adalah dengan menggunakan QRIS. QRIS sendiri sudah menjangkau ke banyak tingkatan Merchant bahkan sampai ke tingkat UMKM. Adanya QRIS tentunya tidak hanya konsumen langsung yang dapat merasakan manfaatnya tetapi juga Merchant itu sendiri.
Apa sih manfaat atau keuntungan bagi UMKM jika menggunakan QRIS? Ada beberapa manfaat bagi merchant / pedagang, diantaranya yaitu penjualan berpotensi meningkat karena dapat menerima pembayaran melalui aplikasi mobile banking/e-wallet dari 50+ Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), lebih praktis karena cukup menggunakan satu QRIS, menerima pembayaran secara higienis, tidak perlu sedia uang kembalian, bebas resiko menerima uang palsu dan pencurian, transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat, terpisahnya rekening untuk usaha dan personal, membangun informasi penilaian profil kredit untuk memudahkan memperoleh kredit ke depan, murah dan bebas biaya bagi usaha mikro dan telah tersedia di seluruh provinsi di Indonesia.
Bagi UMKM yang ingin bergabung menjadi Merchant QRIS sangatlah mudah. Ikuti tata cara pendaftarannya di halaman Daftar Merchant QRIS.
Saat ini ada beberapa metode QRIS yang beredar di masyarakat, diantaranya yaitu MPM (Merchant Presented Mode), CPM (Customer Presented Mode) dan TTM (Tanpa Tatap Muka). Berikut penjelasan ringkas mengenai ketiga metode tersebut dan juga target segmen Merchantnya :
Itulah beberapa metode QRIS yang saat ini dikembangkan. Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat di halaman FAQ QRIS. Banyak kan manfaat yang bisa diterima oleh para pelaku usaha dengan adanya QRIS ini, jadi tunggu apalagi segera hubungi PJSP terdaftar untuk bergabung dengan QRIS!